Minggu, 28 Juni 2009

Bagan Rencana Pemasaran Tiens Indonesia.

Contoh kasus < bv =" Rp."> :

Awal bulan pertama si 'A' bergabung dengan membeli lisensi bisnis TIENS, secara otomatis si 'A' berada di peringkat 1.

Seminggu kemudian, si 'A' melakukan pembelian produk sebesar Rp. 100.000,- <>. Hal ini dilakukan setiap minggu selama 5 minggu, jadi nilai pembelian si 'A' selama 5 minggu diakumulasi total Rp. 500.000,- <>, sehingga si 'A' berhak naik ke peringkat 2.

Karena kesibukannya, si 'A' tidak melakukan pembelian lagi selama 3 bulan kemudian, disini peringkat si 'A' tidak diturunkan menjadi peringkat 1, tapi tetap di peringkat 2, selama seumur hidup andai si 'A' tidak lagi melakukan pembelian.

Di awal bulan keempat si 'A' melakukan pembelian Rp. 250.000,- <>. Dan si 'A' bermaksud secara rutin melakukan pembelian ini setiap bulan. Jadi selama 6 bulan kedepan, total pembelanjaan si 'A' sebesar 1,5 juta rupiah <>, ditambah dengan Rp. 500.000,- <> dari belanja awal diatas, sehingga total keseluruhan 2 juta rupiah <>, dengan demikian si 'A' berhak naik ke peringkat 3.

Peringkat 3 ini disebut sebagai Full Membership.

Untuk naik ke peringkat 4 sampai peringkat 8, si 'A' harus berada di peringkat 3 terlebih dulu, dan melakukan pengembangan jaringan pemasaran. Namun dengan adanya 2 hukum diatas, maka si 'A' PASTI dapat mencapai peringkat 3, cepat atau lambat, selama si 'A' melakukan pembelian produk, walaupun tidak ada batasan waktu dan jumlah nilai pembelian.

Untuk pengembangan jaringan, ada perhitungan bonus yang dibagikan. Sebagai contoh perbandingan, misalkan si 'A' membuka sebuah cabang baru peringkat 3, namun dengan 2 kasus berbeda, kasus pertama ketika si 'A' masih di peringkat 2 dan kasus kedua jika si 'A' sudah di peringkat 3 ( Full Membership )

Disini terlihat selisih bonus yang cukup besar. Jadi lebih baik secepatnya berada di peringkat 3 karena dengan status Full Membership, selain bonus yang diterima penuh, peluang untuk naik peringkat 4 sampai peringkat 8 menjadi lebih mudah.

Di bawah ini bagan tahap pengembangan ke peringkat 4.

Cara pertama : andai 'A' membuka 3 cabang baru peringkat 3, dan akumulasi omzet TGS ( Total Group Sales, total penjualan 'A' beserta grup dibawahnya ) sebesar Rp. 10 juta ( 10.000 BV ). Maka 'A' berhak untuk naik ke peringkat 4.

Cara kedua : andai 'A' hanya membuka 2 cabang baru peringkat 3, dan akumulasi omzet TGS sebesar Rp. 20 juta ( 2x lipat, 20.000 BV ), 'A' pun berhak naik ke peringkat 4.

Pengembangan ke peringkat 5 sampai peringkat 8, menggunakan cara yang sama seperti cara diatas. Jadi untuk naik ke peringkat 5, 'A' membutuhkan 3 cabang peringkat 4 atau 2 cabang peringkat 4 ( dengan syarat TGS 2x lipat ), begitu seterusnya sampai peringkat 8.

Peringkat 8 bukanlah peringkat terakhir / teratas, karena diatas itu masih ada peringkat-peringkat yang lebih tinggi lagi, yang disebut sebagai tahap kehormatan.